MARHABAN YAA RAMADHAN, BULAN PENUH BAROKAH, HIKMAH & AMPUNAN

Hotline: 081.385.386.583 - (021) 9346.1965 / WEB.RIZAL

Kamis, 12 Agustus 2010

STAND PUJALANSA GRATIS MASIH JARANG DIISI PKL

MASIH KOSONG KARENA LIBURAN SEKOLAH AWAL BULAN PUASA

GOR Bekasi - Festival Ramadhan Bekasi
Penyelenggaraan Festival Ramadhan di GOR Kota Bekasi sudah mulai berjalan dan keramaian sudah mulai terlihat. Namun di sisi lain ada beberapa stand yang memang dikhususkan untuk berbuka puasa justru belum buka seluruhnya. Khusus untuk Pujalansa, atau pusat jajan bulan puasa yang memang disediakan secara gratis oleh panitia penyelenggara. Justru stand ini pada hari kedua belum terisi penuh, meski justru tempat inilah yang paling banyak diserbu oleh pengunjung pada saat menjelang buka puasa atau bedug maghrib.


"Aneh memang, padahal sebagian besar stand sudah dibooking oleh beberapa orang," ungkap Johny Permata Aji, Ketua Panitia Penyelenggara dari Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Mandiri. Menurut lelaki yang mahir beberapa bahasa daerah ini, sepertinya para pedagang jajanan berbuka puasa belum sepenuhnya mulai buka di minggu pertama, meski mereka telah membooking tempat di awal waktu sebelum bulan Ramadhan.

Stand Pujalansa di ajang Festival Ramadhan tampak hanya buka tak lebih dari jumlah jari satu tangan. Kemungkinan besar mereka tak buka di awal pekan pertama bulan puasa adalah kesibukan minggu pertama bulan puasa yang kebetulan bersamaan dengan liburan sekolah sehingga para pengusaha jajanan buka puasa ini lebih mementingkan keluarga. "Entah nanti setelah minggu kedua dan anak-anak kembali mulai bersekolah, mungkin para ibu-ibu (pengusaha jajanan dadakan) ini akan meramaikan stand gratis ini," ujar Ibu Lili yang kebetulan kini membantu rekannya buka stand di Pujalansa.

Secara keseluruhan area Festival Ramadhan di GOR Kota Bekasi sudah mulai tampak ramai dipadati pengunjung mulai sejak berbuka dan terutama sekali saat setelah shalat Tarawih. Apalagi ini adalah menjelang akhir pekan dimana anak-anak sekolah menikmati hari-hari terakhir liburan puasa mereka dan berkesempatan bersenang-senang bersama orang tua di beberapa stand permainan seperti Trampoline, Rumah Balon dan lain-lain.

Bagi Anda warga Kota Bekasi yang hendak mengajak berlibur akhir pekan di awal minggu bulan puasa tak ada salahnya untuk mengajak anak-anak berliburan di arena Festival Ramadhan ini. Banyak stand yang menjajakan keperluan dan kebutuhan rumah tangga tentunya dengan harga rakyat. Murah meriah dan tentunya tak kehilangan moment berkahnya berpuasa. Masalah waktu bukanya, Anda tak perlu kuatir. Arena GOR Kota Bekasi memang sengaja dibuka mulai dari bedug maghrib dan tentunya setelah shalat tarawih berjamaah hingga jam 12.00 malam. Semua keperluan dan kebutuhan saat bulan puasa dan menjelang lebaran ada di tempat ini.

Sidik Rizal - KotaBekasiHotnews.co.cc

3 komentar:

  1. BEKASI - Pengurus Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPKL) Mandiri memastikan anggotanya dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bergabung ke IPKL, akan dibimbing dan dicarikan tempat untuk tetap bisa berdagang.

    Hal ini disampaikan Ketua IPKL Mandiri Johni Permata Aji kepada Radar Bekasi, yang ditemui saat mempersiapkan ‘Festival Ramadan’ untuk memperingati Bulan Ramadan, yang akan dibuka pada 9 Agustus 2010, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi.

    “Kami akan berusaha memperjuangkan para PKL yang selama ini tidak memiliki tempat untuk berjualan sekaligus mencari nafkah. Dan melalui Festival Ramadan, akan bisa dilihat berapa jumlah PKL yang ada di Bekasi, dan sekaligus kesempatan untuk mendaftar sebagai anggota IPKL Mandiri,” kata Johni.

    Menurutnya, selama ini keberadaan para PKL yang sering dimarjinalkan pemerintah, sehingga timbul keinginan mendirikan sebuah wadah untuk menjembatani aspirasi para PKL tersebut. “Melalui wadah ini, kami berharap, para PKL bisa membantu perekonomian rakyat,” terangnya.

    Johni mengakui, keberadaan PKL yang menjamur di berbagai sudut Kota Bekasi, sudah mengurangi beban pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran.

    Tapi dampaknya, karena tidak teratur, maka bisa menimbulkan kesemrautan dan kemacetan. “Kehadiran para PKL juga membantu pemerintah untuk mengatasi tiga persoalan, yaitu pengangguran, premanisme dan kemiskinan yang bisa mengurangi tindakan kriminalitas.

    Kami berharap, melalui IPKL, para PKL bisa mendapatkan tempat usaha yang layak, tetapi saling memberi tahu tempat yang bisa dijadikan usaha,” terang Johni.

    Untuk langkah awal, IPKL Madiri akan mendata para PKL yang mendaftar dalam Festival Ramadan. Dan bagi PKL yang belum menjadi anggota IPKL, sebaiknya mendaftar, sehingga bisa diketahui jumlahnya dan dicarikan tempat sesuai dengan bidangnya.

    Johni menegaskan, Festival Ramadan yang diselenggarakan IPKL Mandiri selama satu bulan di GOR Kota Bekasi, tidak hanya berlaku bagi PKL yang berada di Kota Bekasi, tapi juga terbuka buat PKL yang berasal dari luar Bekasi. (cr37)

    BalasHapus
  2. BEKASI, BK

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi saat ini mulai berpikir dua kali bila akan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap Pedagang Kala lima (PKL) di wilayah tersebut. Bila terbukti melakukan pungli, mereka akan terkena sanksi pemecatan.

    Ancaman pemecatan itu datang langsung dari Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad. Dia menyatakan, akan memberikan sanksi keras bahkan hingga pemecatan bila ada aparatnya yang melakukan pungli terhadap PKL. Kalau ada yang melakukan pungli, silakan dilaporkan dan tentunya dengan bukti agar kita bisa memberikan sanksi dan PKL juga tidak terbebani dengan pungutan yang tidak jelas, ujarnya di Bekasi, Selasa (25/5).

    Penegasan itu dikemukakan Mochtar terkait dengan maraknya PKL yang berjualan di trotoar dan taman hingga menyebabkan badan jalan menyempit serta mengganggu keindahan.Ia menyatakan, aparat telah diminta untuk menindak PKL yang berjualan trotoar dan bahkan badan jalan dan bila kegiatan penertiban (idak memberikan hasil patut dipertanyakan. Bisa saja penertiban tidak jalan karena ada pungutan. Itu yang tidak Iata benarkan dan tempat jualan sudah disediakan, ungkapnya.

    Sejauh ini, kata Walikota, dia belum menerima laporan adanya pungli yang dilakukan oknum aparat. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap aparat setempat. Selama ini, kata dia, pemerintah telah menyiapkan lahan tempat usaha bagi PKL seperti di kawasan GOR Patriot, Islamic Center, serta di pasar-pasar tradisional.Kepala Bidang PKL Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Aom Jamhur, membenarkan, masih banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan bahkan di badan jalan.

    Ia mencontohkan, di seputar Jalan Kartini yang disesaki gerobak PKL di badan jalan dan bahkan di jalan belakang Bekasi Cyber Park PKL telah memakan badan jalan.Terkait kemungkinan adanya pungli hingga PKL susah ditertibkan, Aom menegaskan tidak ada kebijakan mengutip biaya dari PKL yang sifatnya tidak resmi. Ant/dn

    BalasHapus
  3. PKL bakalan kena pajak lagi…???

    Baru saja saya terima email seperti dibawah ini yang saya edit sesuai kebutuhan saja

    Mulai 12 Juli 2010 Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan PER-32/PJ/2010 akan menertibkan para pengusaha yang memiliki banyak gerai usaha tapi hanya melaporkan satu gerai. Para pengusaha akan dikenakan pelaksanaan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP OPPT).

    Pajak Penghasilan (PPh) ini akan dikenakan terhadap usaha di rumah (usaha rumahan), ruko, warung, atau melalui internet (toko online), hingga ke mall.

    Para Pengusaha Wajib Mendaftarkan Diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi Setiap Tempat Usaha, dan mendaftarkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat.

    PPh yang harus dibayar adalah sebesar 0,75% dari omzet setiap bulan, dan dimasukkan sebagai pembayaran PPh Pasal 25 UU PPh th 2008

    Tidak semua kios/warung dikenai kewajiban membayar PPh Pasal 25, karena jika jumlah omzet bruto lebih kecil dari Rp. 1.320.000,- per bulan maka pengusaha tersebut dibebaskan dari kewajiban membayar PPh Pasal 25 ini.

    Kalau peraturan sudah berbunyi seperti itu maka mau gak mau para pengusaha harus mematuhi dan inipun sudah menjadi harga mati, kita sebagai pengusaha yang tertib aturan dan mau bermain bersih harus mematuhi segala peraturan yang ada walaupun itu PAHIT.

    pedagang sayur dan pakaian seperti ini bakalan kena pajak gak ya..??

    Bagi saya pribadi tidak akan ambil perduli dengan peraturan yang ada, mau dipajakin berapapun kalau memang sudah peraturan ya harus dibayar karena kalau tidak efeknya bisa merembet ke urusan yang gak karu-karuan.

    Jalani aja dulu…… urusan pajak belakangan, toh kita juga sudah sering mengalami seperti ini, mengalami segala kenaikan yang “aneh-aneh” dan saya berani jamin tidak lama lagi kita akan lupa dengan peraturan ini seperti saya yang suka lupa akan peraturan dan saya lebih yakin seyakin-yakinnya kalau diantara kita masih “akan tetap aja berjualan”.

    BalasHapus

TransTV